Kamis, 14 Oktober 2010 | By: BEM FKIP UAD

MAHASISWA BERPRESTASI?????siapa takut.......

Mendapat gelar sebagai Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) bagi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD angkatan 2006 ini bukanlah tujuan. Hal tersebut hanyalah salah satu bonus dari proses panjang yang dilaluinya dalam meraih gelar tersebut. Elman Julianda, Mawapres UAD yang maju ke ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2010 ini lahir di Alur Selebu, Aceh Tamiang, NAD pada 7 Juli 1987. Sekolah Dasar dia tamatkan di SD N Alur Selebu II lulus tahun 1999, melanjutkan ke SMP N I Tamiang Hulu dan lulus tahun 2002, selanjutnya melanjutkan ke SMA N 2 Kejuruan Muda dan lulus tahun 2005.
Awalnya Elman yang merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara dari pasangan Firdaus Effendi dan Hairani ini berniat untuk melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran, tetapi mengingat biaya yang sangat mahal, ia pun memutuskan untuk masuk ke Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat pada tahun 2006 yang menjadi pilihan pertamanya saat itu. Kedua orang tua dan kakak-kakak Elman sendiri tidak pernah menikmati bangku kuliah. Ibunya hanya lulusan Sekolah Dasar,  ayahnya putus sekolah saat duduk di bangku STM, sementara kakak-kakaknya hanya lulus SMA. Meskipun demikian, Elman berkeinginan kuat untuk bisa belajar di bangku kuliah dan keinginan ini pun ia teruskan untuk adik-adiknya.
Selama kuliah di UAD, Elman aktif dalam berbagai kegiatan intra dan ekstrakurikuler, mulai dari DPM, IMM, JMKI, dan NGO Internasional IIWC. Meskipun demikian, prestasi akademiknya tidak pernah terabaikan. Bahkan, ia mampu mendapatkan IPK 3.82 dan lulus tepat waktu. Ditengah kesibukannya mempersiapkan diri untuk pemilihan Mawapres di tingkat Kopertis V dan Nasional setelah terpilih menjadi Mawapres UAD bulan Desember 2009, ia tetap mampu menyelesaikan studinya dengan baik dan mengikuti wisuda pada tahun 2010 ini.
Perjalanan Elman sampai akhirnya maju ke pemilihan Mawapres Nasional tidaklah singkat, apalagi instan. Dengan bekal kemampuan akademik, wawasan, serta keaktifannya di organisasi sejak awal masuk kuliah, pada Desember 2008 Elman mengikuti seleksi Mawapres tingkat Universitas. Sebagai hasilnya ia mendapatkan Juara III sehingga belum bisa dikirim untuk mengikuti seleksi di tingkat selanjutnya yaitu di tingkat Kopertis. Pada Desember 2009, pria yang murah senyum tersebut mengikuti seleksi di tingkat Universitas untuk kedua kalinya dan berhasil meraih juara I. Selanjutnya ia dikirim untuk mengikuti seleksi di tingkat Kopertis Wilayah V Yogyakarta dan kembali berhasil meraih juara I sehingga berhak maju ke ajang pemilihan Mawapres tingkat Nasional 2010 di Jakarta. Pada ajang tersebut, ia berkompetisi dengan sekitar 80 mahasiswa berprestasi lainnya dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia. Sebagai hasil akhir, juara I diraih oleh Mawapres UI, juara II UNPAD dan juara III IPB. (dwi_tt/edit:danang).
Bagi “mantan mahasiswa” yang bercita-cita ingin menjadi menteri kesehatan ini, esensi menjadi Mawapres bukanlah gelar, hadiah atau pun prestige yang ia dapat. Menjadi Mahasiswa Berprestasi berarti menjadi mahasiswa yang mampu menyeimbangkan kemampuan intelektual dan sosial. Oleh karena itu, motivasi terbesarnya untuk menjadi mawapres bukan untuk menjadi terkenal atau mendapatkan gelar dan hadiah, tetapi menjadi mawapres hanyalah salah satu jalan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Selama proses seleksi Mawapres, Elman sendiri mengalami beberapa kesulitan yaitu kurangnya kemampuan bahasa Inggris terutama tentang grammar atau tata bahasa serta sulitnya mencari ide karya tulis. Akan tetapi, kesulitan tersebut justru membuka kesempatan baginya untuk lebih mengeksplor kemampuannya dalam berbahasa Inggris dan penulisan karya tulis ilmiah.
Kini, Elman yang kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani di Aceh Tamiyang, telah kembali ke kampung halamannya. Ia bertekad untuk mengabdi dan memajukan daerah asalnya. Ia pun memiliki harapan yang besar agar adik-adik angkatannya di UAD dapat menjadi mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang sesungguhnya dan mengharumkan nama UAD di tingkat nasional.

0 komentar: